Minggu, 26 Agustus 2012

IMAN


DEVINISI IMAN.
Menurut bahasa iman berarti pembenaran dalam hati. Sedangkan menurut istilah, iman adalah membenarkan dalam hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan.
Sedang iman menurut pandangan para ulama terdahulu, diantaranya adalah pendapat Imam Al-Baghawi R.A., beliau berkata :”Para sahabat, Tabi’in, dan para ulama sunnah mereka bersepakat bahwa amal shalih adalah bagian dari iman. Mereka berkata bahwasannya iman terdiri dari ucapan dan perbuatan serta keyakinan. Iman bertambah karena ketaatan dan berkurang karena kemaksiatan.
Imam Abu ‘Ubaid al-Qasim bin Sallam R.A. berkata:”Pandangan ahlus sunnah yang kami ketahui adalah apa yang disampaikan oleh para ulama kita yang kami sebutkan di kitab-kitab kami, yakni bahwa iman itu meliputi kumpulan niat (keyakinan), ucapan , dan amal perbuatan. Iman itu bertingkat-tingkat, sebagian berada di atas sebagian yang lain.”
Imam Muhammad bin al-Husain al-Ajuri R.A.,berkata :”Ketahuilah , semoga Allah SWT memberi rahmat kepada kami dan anda, bahwasannya sesuatu yang diyakini oleh para ulam umat Islam adalah iman itu wajib bagi semua mahluq, yaitu membenarkan dengan hati, mengakui dengan lisan, dan mengamalkan dengan anggota badan. Ketahuilah, ma’rifah (mengenal Allah) dengan hati dan membenarkannya tidak cukup, kecuali jika disertai dengan pengakuan lisan dan keyakinan hati; dan ucapan tidak sah , kecuali apabila dibuktikan dengan amal perbuatan. Bila ketiganya (keyakinan hati, ucapan lisan dan amal anggota badan) terpenuhi, maka ia disebut Mukmin. Kitab, Sunnah, dan ucapan para ulama salaf R.A., telah menunjukkan hal itu.”
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Al-Baqarah: 277)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management